Popular Posts

Hari Ini, Pemain Timnas U-23 Dipulangkan ke Klub Masing-Masing

11/24/2011

Tibo dkk hari ini dipulangkan ke klub masing-masing © AFP
Usai berlaga di ajang SEA Games 2011, dan mampu mempersembahkan medali perak, kini Timnas U-23 diistirahatkan. Rabu (23/11), para penggawa Skuadra Garuda Muda dikembalikan ke klub masing-masing.

"Terhitung hari ini, para pemain akan kembali ke klub masing-masing. Mereka diharapkan bisa memulihkan mental pasca mengalami laga-laga berat di ajang SEA Games lalu," ungkap Manajer Timnas U-23, Roso Daras, pada Bola.net.

"Tentu saja, di masa istirahat ini, mereka juga harus mampu untuk memulihkan mental mereka setelah mengalami kekalahan di partai final, melawan Timnas Malaysia, kemarin," imbuhnya.

Menurut Roso, pemulangan para pemain ini hanya bersifat sementara, dan tidak bisa diartikan bahwa tim ini dibubarkan. Pasalnya, menurut Roso, para penggawa Timnas U-23 ini merupakan kerangka inti dari tim yang bakal diturunkan di ajang Piala AFF 2012 mendatang.

"Tentu saja, mereka merupakan kerangka inti dari tim yang kita persiapkan untuk mengikuti ajang Piala AFF 2012 mendatang. Namun, ini bukan merupakan harga mati. Artinya, apabila ada pemain yang menurun prestasinya tentu akan kita cari penggantinya. Yang jelas, setelah kompetisi berputar, tim pelatih akan mencari talent-talent baru untuk bergabung dengan Timnas U-23," tegasnya.
Read Post | komentar

Tangis Garuda Muda di Partai Final

Perjuangan ekstra keras Garuda Muda harus diakhiri dengan medali perak saja setelah mereka kalah dalam drama adu penalti melawan juara bertahan Malaysia.

Algojo penalti Indonesia yang gagal, Gunawan Dwi Cahyo 
Gunawan yang sebelumnya mencetak gol melalui sundulan kini meratapi kegagalannya 
Ferdinand Sinaga, tak percaya tendangannya terlalu lemah
Ferdinand Sinaga, tak percaya tendangannya terlalu lemah 
Kurnia Meiga, sudah tampil cukup istimewa di pertandingan ini
Kegagalan menghalau tendangan penalti terakhir, membuat Meiga sangat terpukul
Kapten tim, Egi Melgiasnyah, seakan tak percaya dengan kegagalan ini
Para Garuda Muda, tertunduk lesu meratapi kegagalan
Ramdani Lestaluhu, hanya mampu melihat kegembiraan pemain Malaysia dengan kesedihan

Read Post | komentar

Djohar Arifin Jamin Posisi Rahmad Darmawan Aman

11/23/2011

RD masih akan terus membuat Garuda Muda menjadi yang terbaik (c) Bola-Fajar


Kegagalan Timnas U-23 menjadi yang terbaik di cabang olahraga sepak bola ajang SEA Games XXVI/2011, dipastikan tidak membuat Rahmad Darmawan kehilangan jabatannya sebagai pelatih.

Indonesia belum mampu menghapus dahaga selama 20 tahun tanpa gelar, hingga harus puas menjadi runner-up setelah kalah adu penalti lawan Malaysia, 4-3, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (21/11) malam. Kejadian tersebut persis seperti pada SEA Games 1997, kontra Thailand di tempat yang sama.

"Sebelum final saya sudah beritahu pelatih untuk terus mengumpulkan pemain-pemain terbaik di Indonesia. Jadi, Rahmad Darmawan tetap akan melatih Timnas untuk SEA Games 2013 Myanmar," terang Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, kepada Bola.net.

Djohar juga memberikan pandangannya, bahwa pencapaian Timnas di SEA Games XXVI/2011, lebih baik dari SEA Games sebelum-sebelumnya. Terlebih, para pemain asuhan RD dinilainya sudah memperlihatkan perjuangan maksimal di lapangan.

"Ya, sudah 14 tahun Timnas tidak pernah mencicipi final setelah terakhir kalinya di SEA Games 1997. Bahkan, di SEA Games 2009 Laos, Timnas mencatat prestasi terburuk dengan menjadi juru kunci penyisihan grup. Jadi, hasil ini merupakan sebuah kemajuan. Tetapi, itu bukan dari PSSI. Prestasi ini berkat kerja keras pemain dan tim pelatih," tegasnya
Read Post | komentar

Read Post | komentar

Sarah, It's My Name

11/20/2011

My Name is Sarah Restu, saya kuliah di salah satu di Universitas yang ada di Garut. Saya lahir juga di Garut, saya anak ke dua dari bersaudara. Hobby saya adalah basket saya senang ngemil dan senang sekali tidur. Favorit club bola saya adalah Barcelona, saya senang sekali dengan yang berbau bau dengan sepak bola.
Read Post | komentar

Timnas U-23 Siap Segel Pemain Kunci Malaysia

Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan
Pelatih timns U-23 Rahmad Darmawan akan menyiapkan strategi yang bisa mengunci tiga pemain Malaysia dalam pertandingan final SEA Games 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (21/11) malam WIB.

Menurut Rahmad, mematikan pemain kunci lawan berjalan efektif ketika menundukkan Vietnam 2-0 di semi-final. Hal serupa juga coba diterapkan ketika berjumpa Malaysia nanti.
Kendati demikian, Rahmad tidak menyebutkan siapa saja yang mendapat tugas untuk mematikan pemain kunci Malaysia tersebut. Ketiga pemain Malaysia yang mendapat perhatian adalah kapten tim Baddrol Bakhtiar, Ibrahim Syahrul dan Izzaq Ramlan Faris. Namun nama terakhir kemungkinan besar akan absen karena dibekap cedera.

“Kami akan mematikan pergerakan tiga pemain lawan yang saya anggap sebagai kunci permainan mereka. Ketika melawan Vietnam, kami melakukan itu, dan lawan mengalami kesulitan,” ujar Rahmad.

“Saya akan mencoba menerapkan hal yang sama melawan Malaysia. Ada tiga pemain mereka yang saya anggap menjadi tulang punggung Malaysia. Ketiga orang ini musti diwaspadai. Tapi tidak ada pemain yang diberi tugas khusus untuk mengawal mereka.”
Read Post | komentar

Indonesia U-23 Takluk Dari Malaysia U-23

11/18/2011

Kamis 17 November 2011, pukul 19.00 WIB, stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan-Jakarta. Timnas Indonesia U-23 gagal meraih kemenangan ketika menjamu Malaysia di ajang penyisihan Grup A Sea Games 2011.
Tampil sebagai tuan rumah, Garuda Muda tampil kurang baik pada paruh waktu pertama. Terbukti ketika Malaysia membobol gawang Indonesia terlebih dahulu. Ibrahim Sahrul berhasil membobol gawang Indonesia di menit ke-17. Gol ini adalah go satu-satunya pada laga ini.
Pada paruh waktu kedua, skuad besutan RD tampil lebih baik. Beberapa peluang membahayakan telah di hasilkan oleh pasukan-pasukan Garuda Muda ini. Namun upaya-upaya kian gigih tersebut tidak satupun membuahkan hasil. Akhirnya Indonesia harus takluk oleh tim tamu, Malaysia.
Dengan kekalahan ini, tidak mempengaruhi Indonesia yang sudah dipastikan akan melaju ke babak selanjutnya, semifinal. Namun Garuda Muda gagal memuncaki klasemen grup A karena kalah satu angka dari Malaysia. Indonesia memiliki perolehan 9 poin, sedangkan Malaysia memuncaki klasemen dengan perolehan 10 poin.
Read Post | komentar

11/15/2011

Daftar Lengkap Skuad Timnas U-23 Untuk Pra Olimpiade 2012. Teka-teki kepastian pemain yang merumput di Liga Primer Indonesia (LPI) untuk bisa berbaju timnas terjawab sudah. Tidak ada satu pun pemain dari klub yang bermain di LPI di panggil pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, untuk masuk dalam skuad timnas U-23 yang diumumkan PSSI hari ini (17/01).

Tidak tanggung-tanggung nama pemain bintang tim nasional senior di Piala AFF lalu, Irfan Bachdim tidak dicantumkan Riedl dalam 25 nama yang akan dipersiapkan untuk mengikuti Pra Olimpiade 2012 itu. Merumputnya klub Irfan, Persema Malang bersama LPI ditengarai menjadi penyebab dicoretnya ia dari skuad Riedl.

Hal itu kian diperkuat dengan tidak adanya nama beberapa pemain Persema, Persebaya 1927, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar seperti Kim Kurniawan, Fandy Edy, Dajusman Trisadi dan Rachmat Novan Setyo Sasongko, Joko Ribowo dan Reza Mustofa Ardiansyah yang sebelumnya sempat dipanggil mengikuti seleksi.

Tiga nama yang sebelumnya memperkuat tim nasional senior berada dalam skuad ini, yakni; Kurnia Meiga Hermansyah, Oktovianus Maniani, dan Yongki Aribowo. Sedangkan satu nama hasil dari naturalisasi, Ruben Wuarnabaran menjadi pemain ke-26 atau pemain cadangan karena ia masih harus mengurusi proses permohonannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

"Para pemain terpilih ini akan mulai menjalani pelatnas pada tanggal 24 Januari 2010. Kurnia Meiga dkk akan digembleng dengan serius sebelum menjalani laga home melawan Turkmenistan pada tanggal 23 Februari 2010," bunyi keterangan PSSI dalam website resmi mereka.

Berikut daftar lengkap pemain timnas U-23 pilihan Alfred Riedl yang diumumkan dalam website resmi PSSI:

1. Kurnia Meiga Hermansyah ( AREMA INDONESIA)
2. Arditani Ardiyasa ( PERSIJA )
3. Muhamad Ridwan( PERSITA )
4. Abdul Hamid Mony( PERSIBA )
5. Safri Umi ( PERSIRAJA )
6. Diaz Angga Putra ( PERSIB )
7. Ahmad Farizi ( AREMA INDONESIA )
8. Gunawan Dwi Cahyo ( SRIWIJAYA FC )
9. Rahmat Latif ( SRIWIJAYA FC )
10. Fachrudin ( PSS SLEMAN )
11. Septia Hadi ( PSPS PEKANBARU)
12. Oktovianus Maniani( SRIWIJAYA FC )
13. Dendi Santoso( AREMA INDONESIA )
14. Egi Melgiansyah ( PELITA JAYA )
15. Hendro Siswanto HENDRO SISWANTO ( PERSELA )
16. Ramdani Lestaluhu ( PERSIJA )
17. Nasution Karubaba ( PERSEMAN )
18. Engelberth Sani ( PELITA JAYA )
19. Johan Yoga ( PERSIB )
20. Rishadi Fauzi ( PERSITA )
21. Aris Alfiansyah ( PERSELA )
22. Titus Bonai ( PERSIPURA )
23. Risky Novriansyah ( PERSIJAP )
24. David Lali ( PERSIPURA )
25. Yongki Aribowo ( AREMA INDONESIA )
26. Ruben Warnabaran (Masih dalam proses WNI & Paspor Indonesia)

Read Post | komentar

Lima Faktor Emas Garuda Muda di SEA Games

Sempurna di tiga laga dan mencetak sebelas gol menjadi gambaran sederhana Timnas Indonesia U-23 di SEA Games tahun ini. Skuad Garuda Muda memberi asa prestasi sepak bola nasional ketika Garuda Senior dipastikan gagal terbang ke Piala Dunia 2014 Brasil setelah gagal bersaing lawan trio Asia Barat: Iran, Qatar, dan Bahrain. Setelah berpesta setengah lusin gol ke gawang Kamboja serta memenangkan laga sarat fisik dan emosi lawan Singapura, hari Minggu kemarin Indonesia menyingkirkan tim tradisi juara SEA Games, Thailand.

Pada laga terakhir di Grup A Indonesia sudah ditunggu juara bertahan Malaysia. Meski sudah lolos ke semifinal dan hanya butuh hasil imbang untuk juara grup, toh Indonesia tetap bermain untuk menang. Berikut beberapa faktor yang mendukung perjalanan Garuda Muda berharap banyak bisa merebut medali emas pada SEA Games tahun ini.

DUKUNGAN SUPORTER

Tak seperti timnas senior, skuad U-23 jauh dari publisitas pra SEA Games. Timnas U-23 kesulitan mencari lawan tanding yang sepadan, beberapa kali Rahmat Darmawan menjadwalkan uji coba menghadapi tim kuat Asia atau Asia Tenggara, namun selalu gagal dipenuhi PSSI.

Saat lawan Thailand, sekitar 60 ribu suporter memenuhi Gelora Bung Karno, seolah membawa atmosfer Piala AFF dan kualifikasi Piala Dunia 2014 pada Tibo dkk.

"Saya senang penonton banyak yang datang. Ini menjadi ujian bagi para pemain apakah bisa bermain bagus di bawah tekanan puluhan ribu suporter. Untungnya ini terjadi di babak penyisihan, bukan di semifinal sehingga mereka sudah terbiasa bermain di hadapan puluhan ribu penonton," kata Rahmat.

PEAK PERFORMANCE

Kemenangan atas Thailand juga disebut sebagai permainan terbaik timnas sepanjang tiga laga perdana penyisihan grup. Menurut @hoytes di Twitter, terlepas dari dua kartu merah yang diterima Negeri Gajah Putih, namun Tibo dkk memperlihatkan permainan yang lebih padu dan lebih agresif dari dua laga sebelumnya.

Gol ketiga Indonesia ke gawang Thailand memberi bukti bagaimana Timnas U-23 kini tak hanya mengandalkan kecepatan individu pemain, tapi juga kerjasama tim.

FAKTOR RAHMAD DARMAWAN

Salah satu yang berhasil didongkrak Rahmad Darmawan di SEA Games kali ini adalah pamor talenta-talenta asal Papua. Selain Okto Maniani yang lebih dulu tampil di level senior, kehadiran Titus "Tibo" Bonai dan Patrich Wanggai menjadi warna dan daya tarik sendiri bagi timnas.

Bukan kali ini saja Rahmad Darmawan mengorbitkan bakat-bakat asal Papua. Di level klub, RD membawa Persipura juara tahun 2005 lalu dengan pemain-pemain seperti Boaz Sallosa, Ian Luis Kabes, dan Christian Warobay. Sementara di skuad U-23 saat ini, selain Okto dan duet "Wa-Bo" (Wanggai-Bonay) juga masih ada Stevi Bonsapia dan striker Lukas Mandowen.

Selain talenta Papua, satu nama yang mencuri perhatian adalah "legiun asing" Diego Michels. Peran pemain naturalisasi asal Belanda ini sangat vital dalam menjaga keseimbangan lini belakang, terutama sektor kiri. Menurut rekan @el_abie di Twitter, Diego memang belum mencetak gol dalam tiga laga yang sudah dimainkan, namun ia selalu bermain efektif, dan puncaknya saat meredam agresivitas pemain-pemain Thailand.

BERGESERNYA PETA SEPAK BOLA ASIA TENGGARA

Setelah Thailand tersingkir dan Singapura terlewati, tiga lawan tangguh berikutnya siap menghadang Indonesia, yakni Malaysia, Vietnam, dan Myanmar. Malaysia akan menjadi lawan terakhir Indonesia di penyisihan Grup A. Malaysia unggul selisih empat gol dari Singapura yang harus menang minimal 5-0 lawan Thailand. Di atas kertas, Indonesia dan Malaysia akan mewakili Grup A, sementara Vietnam dan Myanmar dari Grup B.

Meski sudah pasti lolos ke empat besar, Rahmad Darmawan menegaskan ia akan melakukan beberapa rotasi pemain meski tetap mengincar tiga angka menghadapi sang juara bertahan SEA Games sekaligus negara yang berstatus juara Asia Tenggara.

"Saya akan melakukan rotasi pemain saat lawan Malaysia agar kondisi pemain bugar di semifinal. Namun, saya pastikan kami akan bermain untuk menang lawan Malaysia. Kami ingin menjadi juara Grup A. Kami tetap main serius saat berhadapan dengan Malaysia. Ini pertandingan besar dan penuh gengsi. Para penonton pasti ingin melihat timnas terus meraih kemenangan," terang Rahmat Darmawan.

Saat menghadapi Malaysia inilah nantinya kecerdikan Rahmad Darmawan akan diuji. Bagaimana ia akan merotasi pemain dan memilih komposisi antara menghindari akumulasi kartu, cedera, namun tetap mampu meraih kemenangan untuk menjaga rekor sempurna selama penyisihan grup.

HARAPAN MEDALI EMAS

Andai Indonesia juara Grup A dan Malaysia runner up, sementara di Grup B Vietnam juara grup dan Myanmar runner up. Maka komposisi semifinal adalah Indonesia lawan Myanmar dan Malaysia lawan Vietnam. Bila Indonesia dan Malaysia sama-sama menang di semifinal, keduanya akan kembali bertemu di final. Sebuah skenario yang merupakan 'deja vu' Piala AFF tahun lalu, ketika Indonesia dan Malaysia yang bertemu di penyisihan grup kembali bersua di laga puncak.

Tapi kekuatan timnas U-23 dan timnas senior tak bisa disamakan. Bergesernya dominasi sepak bola Asia Tenggara dari Singapura dan Thailand ke Malaysia-Indonesia-Vietnam turut menjadi faktor pendukung yang bisa membawa Indonesia meraih medali di cabang sepak bola.

Vietnam yang dominan di Grup B juga menjadi ancaman serius bagi Indonesia untuk merebut medali emas. Menurut opini @Bung_komentator pada akun Twitter-nya, Vietnam merupakan "lawan sesungguhnya" Indonesia di SEA Games tahun ini dan mereka akan merepotkan Indonesia dengan kecepatan dan gaya main yang berbeda dari Okto Maniani dkk.

Masih ada tiga pertandingan lagi yang harus dimainkan Indonesia untuk meraih medali SEA Games tahun ini. Seperti halnya Olimpiade, gelar juara umum dirasa "kurang lengkap" andai belum menjadi juara di cabang sepak bola.

Dari perolehan medali awal pekan ini (Senin, 14/11) Indonesia melesat jauh meninggalkan rival-rivalnya. Inilah saatnya Indonesia mengawinkan gelar juara umum SEA Games dengan medali emas sepak bola.
Read Post | komentar

Rahmad Darmawan Rotasi Lima Pemain Timnas U-23

Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan
Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan mengungkapkan, lima pemain yang akan dirotasi saat menghadapi Malaysia dalam pertandingan terakhir Grup A SEA Games 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (17/11).

Menurut Rahmad, rotasi pemain ini dilakukan agar punggawa timnas U-23 tetap bugar ketika menjalani pertandingan semi-final. Sebab, pemain hanya memiliki waktu istirahat selama satu hari sebelum berlaga di empat besar.
 Ditambahkan, berdasarkan hasil rapat jajaran pelatih, ada lima pemain yang akan dirotasi di pertandingan nanti. Sejumlah pemain yang kerap duduk di bangku cadangan bakal mengisi starting line-up.

“Dari lima pemain yang akan dirotasi, satu masih dalam kondisi fresh. Namun, yang jelas lima pemain ini kemungkinan besar absen saat menghadapi Malaysia,” ujar RD, sapaan Rahmad.

Kendati melakukan rotasi pemain, RD tetap membidik kemenangan dari Malaysia. Sebab, kemenangan akan menambah motivasi pemain menghadapi laga semi-final. Selain itu, RD juga tak mau mengecewakan suporter yang datang ke stadion.

“Kami tidak akan melepas pertandingan melawan Malaysia. Saya sudah menginstruksikan anak-anak untuk tetap serius. Kami tetap ingin meraih kemenangan, dan tidak mau mengecewakan suporter yang sudah datang,” kata RD.
Read Post | komentar

Rahasia Duet Maut Wanggai-Tibo

11/14/2011

Duet maut striker, Patrick Wanggai (kiri) dan Titus Bonai (kanan)
Keberhasilan tim nasional Indonesia U-23 lolos ke babak semifinal SEA Games XXVI tidak terlepas dari penampilan impresif duet striker Patrich Wanggai dan Titus Bonai. Duet maut penyerang asal Papua itu selalu menjadi momok yang menakutkan bagi lawan yang dihadapi Indonesia pada babak penyisihan Grup A. 

Mereka telah menyumbangkan 7 gol dari 11 gol yang disarangkan Indonesia pada babak penyisihan.
 Wanggai-Tibo kembali melanjutkan penampilan gemilangnya saat membungkam Thailand 3-1. Tibo, sapaan akrab Titus, membuka keunggulan Indonesia lewat gol yang diciptakan pada menit ke-33. Tibo berhasil menanduk bola setelah memaksimalkan umpan silang Hasim Kipuw dari sayap kanan. Sementara Wanggai mampu membalikkan keunggulan Indonesia lewat gol yang diciptakannya pada menit ke-63.

Thailand sempat menyamakan kedudukan berkat gol Ronnachai Rangsiyo dari titik putih. Perjuangan Thailand pun akhirnya menyerah setelah Ferdinand Sinaga mencetak gol pada masa injury time.

Apa rahasia ketajaman duet Wanggai dan Tibo?
"Pertama-pertama saya belajar karakter Wanggai. Bagaimana orangnya dan skill-nya. Itu membuat saya padu dengan Wanggai," kata Tibo.

Wanggai pun mengaku tidak terlalu sulit menyatu dengan Tibo. "Mungkin karena kami sama-sama berasal dari Papua. Jadi, kami sudah mengenal karakter satu sama lain," ungkap Wanggai.

Tibo mengaku bersyukur bisa mencetak gol. Itu merupakan gol ketiga yang diciptakan penyerang Persipura Jayapura itu dalam ajang ini. "Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kami diberi kesempatan untuk diberi kemenangan," ujar penyerang berusia 22 tahun itu.
Read Post | komentar

Alasan Tibo Goyang Jaring Gawang Lawan

Pemain Timnas U-23, Titus Bonai
Aksi Titus Bonai di lapangan bersama tim nasional Indonesia U-23 dalam laga SEA Games XXVI cabang sepak bola sejauh ini sangat memukau. Penampilannya di lapangan tergolong khas dan unik, mulai dari pergerakan, gaya rambut, selebrasi, hingga kebiasaannya setiap Indonesia memperoleh kesempatan untuk melakukan tendangan penjuru.

 
Setiap corner atau tendangan bebas saya pasti goyang jala. Tapi bukan ada apa-apa seperti mistik. Itu hanya membuat saya lebih termotivasi.
-- Titus Bonai
Seperti sebuah ritual, Tibo, begitu Titus Bonai kerap disapa, selalu menggoyang jaring lawan sebelum tendangan penjuru untuk Indonesia dieksekusi. Dia masuk ke area gawang lawan, menggoyang-goyang jaring bagian dalam dan kemudian keluar lagi sesaat sebelum berebut bola di depan gawang.
Berbagai spekulasi dan penilaian muncul terhadap aksi Tibo ini. Ada yang menilai aksi itu menghibur, ada pula yang menanggapinya serius. Namun sebenarnya, apakah alasan Tibo melakukan aksi tersebut? Dalam wawancara khusus Kompas.com dengan Tibo, pekan lalu, dia mengungkapkan alasannya.

"Setiap corner atau tendangan bebas saya pasti goyang jala. Tapi bukan ada apa-apa seperti mistik. Itu hanya membuat saya lebih termotivasi. Ada delapan gol musim lalu. Dengan goyang jala itu, saya seperti percaya bisa bikin gol," ungkapnya sambil tertawa.

Tibo membantah aksinya seperti ritual mistik. Itu hanya kebiasaan unik sebagai salah satu alasan untuk membuat sepak bola menjadi menyenangkan baginya.

Aksi itu sudah menjadi kebiasaannya bahkan sebelum bermain untuk timnas U-23. Tibo sudah melakukannya sejak debutnya dalam PON 2008 di Kalimantan Timur hingga bermain untuk Persipura Jayapura.

Ditegur tetapi tak kapok

Tak ada keberatan dari pihak lawan dan ofisial lawan sampai laga penyisihan Grup A SEA Games XXVI saat melawan Singapura. Tibo mendapat teguran keras dari wasit Supresencia Sistido Steve yang memimpin pertandingan, Jumat lalu.

"Saya memang ditegur wasit saat itu. Dia akan mengganjar kartu kuning bila saya goyang jala lagi," kata Tibo saat dihubungi kemarin siang.

Namun, teguran itu tidak membuatnya kapok. Penyerang berusia 22 tahun itu tetap mencuri-curi kesempatan untuk melakukan kebiasaannya tersebut. Agar tidak terlalu kentara, suami dari Novalia Estaneda Metiaman dan ayah dari Natalie Christanalia Bonai ini mengaku hanya memegang sedikit jaring gawang Singapura.

Dalam laga melawan Thailand, Minggu malam, Tibo masih setia menggoyang-goyang jaring. Salah satu aksinya itu mendahului gol kedua Indonesia yang dicetak melalui sundulan Patrich Wanggai.

Dalam perebutan bola di depan gawang setelah tendangan penjuru pada menit ke-62 itu, Patrich bisa mencetak gol dengan sundulan keras. Gol ini membuat Indonesia unggul sementara 2-1.

Namun, Tibo juga melakukan aksi menggoyang jaring gawang Indonesia saat wasit memberikan kesempatan penalti kepada Thailand. Kapten "Gajah Putih" Ronnachai Rangsiyo yang tampil sebagai eksekutor sukses menjaringkan bola pada menit ke-51 ke gawang Kurnia Meiga sebagai satu-satunya gol Thailand malam itu.
Read Post | komentar

Pujian Sang Istri untuk Gol Ferdinand Sinaga

Pemain Timnas U-23, Ferdinan Sinaga
Gol ketiga Tim Nasional Indonesia U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat melawan Thailand, kemarin malam, merupakan gol perdana Ferdinand Sinaga dalam momen SEA Games XXVI cabang sepak bola sampai sejauh ini. Gol perdana ini dipersembahkannya untuk istri tercinta, Aghie Veronica, dan calon bayinya.
"Terimakasih smua atas doa dan dukungannya, maaf ga bs dibalas satu persatu..Gol perdana saya buat keluarga kecil saya," demikian ditulis penyerang asal Semen Padang ini dalam akun Twitter-nya, sesaat setelah pertandingan usai.
Pemain kelahiran Bengkulu, 18 September 1988, ini juga mengucapkan terima kasih kepada istrinya dan publik Indonesia atas dukungan doa yang diberikan kepada Timnas U-23 dan dirinya.
Ferdinand mencetak gol perdananya pada masa injury time dalam laga melawan tim "Gajah Putih" itu. Gol tersebut dibukukannya melalui umpan silang yang indah dari rekannya, Patrich Wanggai.
Patrich yang dibayangi oleh satu pemain belakang Thailand menggiring bola dari tengah ke sisi kanan gawang Thailand menyadari kehadiran Ferdinand yang sudah berlari dari belakang ke arah tengah kotak penalti tanpa penjagaan. Pemain asal Persidafon itu pun melepaskan umpan mendatar kepada Ferdinand. Tak sulit bagi Ferdinand untuk melewati kiper Thailand dan menyontekkan bola ke dalam gawang.
Ucapan Ferdinand ternyata didahului oleh luapan kegembiraan dari istrinya yang juga tak kalah bahagia. Selain menerima banyak ucapan selamat dari teman, saudara, dan penggemar, Aghie meluapkan kegembiraan dan pujian kepada suaminya melalui akun Twitter.
"Gooollll...ahaaaiyyy lavyuu @SinagaFerdinand," ungkap Aghie.
"Cantik goooolll nya..... ;)" pujinya kemudian.
Aghie memang tengah mengandung anak pertama mereka. Pekan lalu, Ferdinand mengatakan bahwa kelahiran sang buah hati tinggal hitungan hari. Mereka berdua pun sudah menyiapkan nama untuk calon bayi mereka, Fabio.
Read Post | komentar

Tangan Dingin "RD"

Nama Rahmad Darmawan semakin disorot. Dia dianggap sukses membentuk sebuah Tim Nasional Indonesia U-23 yang kompak dan tangguh. Di pundaknyalah kini masyarakat berharap Garuda Muda bisa meraih medali emas dalam SEA Games 2011 di Jakarta.

Rahmad sebenarnya bukan orang baru di lapangan hijau. Dia mengawali karier sepak bolanya di Pekan Olah Raga Nasional ke-11. Saat itu Rahmad bermain mewakili Provinsi Lampung.

Tahun 1986, Rahmad kemudian terpilih menjadi pemain Timnas U-23. Lalu sempat menjadi bintang Persija Jakarta, sebelumnya akhirnya bergabung dalam Timnas Senior di SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1989.

Sepulang dari sana, Rahmad mendapat tawaran bergabung dengan PS ABRI. Alumnus jurusan Kepelatihan di Fakultas Pendidikan Olah Raga Kesehatan IKIP Jakarta tahun 1990 ini menerima tawaran tersebut. Dia masuk sekolah perwira militer wajib di Matra Laut untuk kemudian melatih tim sepak bola Angkatan Laut hingga saat ini. "Alhamdulillah dikasih pangkat kapten," ujar Rahmad.

Karier Rahmad terus melesat. Dia sempat sukses membawa sejumlah klub, seperti Persikota Tangerang, Persipura Jaya Pura, Sriwijaya, dan Persija meraih prestasi tingkat nasional.

Tangan dingin dan sikap hangatnya menjadi salah satu formula khusus dalam melatih. Tak heran pelatih yang kini kerap disapa Coach RD itu mendapat pujian dari banyak kalangan. Termasuk dari Ian Situmorang, pengamat sepak bola. Ian menganggap RD mempunyai ciri tersendiri yang tak dimiliki pelatih lain.

Tak hanya di lapangan, suasana hangat juga diperlihatkan di rumah. Istri Rahmat, Dinda Eti Yuliawati, mengungkapkan, RD bisa menjadi ayah yang baik buat anak-anak mereka. "Kadang dia menjadi teman, sekaligus tempat curhat anak-anak," kata Dinda.

Meski begitu ketegasan RD dalam memberi sanksi tak bisa ditawar lagi. Seperti saat ia mencoret Irfan Bachdim yang tidak disiplin dari Timnas U-23. "Sama RD mending jujur. Kalau kita ada perlu bilang saja daripada mangkir latihan," ujar Firman Utina, pemain Timnas Senior Indonesia.

Kendati banyak dipuji, pelatih berusia 45 tahun itu tak cepat puas dengan beragam prestasinya. Dia merasa masih harus belajar. "Saya belum apa-apa, masih banyak belajar dari pelatih senior," ujarnya, merendah.

Di waktu senggang, RD biasanya berkumpul dengan keluarga. Ayah dua anak ini akan mengajak keluarganya bernyanyi. "Dia hobinya nyanyi. Lagu apa saja dia nyanyikan," ujar Dinda.

Kini beban berat di pundaknya. Timnas U 23 asuhannya diharapkan meraih medali emas pada SEA Games ke 26. Para pemain juga mengharapkan hal yang sama di bawah kepelatihan RD.

"Pelatih sebelumnya tidak sama dengan RD. Ini jauh lebih baik dari pelatih lain. Harapannya Coach bisa membawa kami meraih yang terbaik," ujar Titus Bonai, pemain Timnas U-23. Seperti halnya Titus, RD pun berharap hal yang sama. Dia akan mengawal Garuda Muda meraih emas. Sebab, sepak bola sudah menjadi pilihan hidupnya.
Read Post | komentar

RD: Pemain Dapat Pengalaman Berharga

Pelatih Timnas U-23
Usai laga kontra Thailand yang berakhir 3-1 untuk timnas U-23, pelatih Rahmad Darmawan mengatakan bahwa para pemain mendapatkan pengalaman berharga.

Thailand yang tampil dengan sembilan pemain (10 pemain sepanjang babak pertama) tetap membuat lini belakang Garuda muda tertekan.
“Malam kemarin saya melihat kematangan Thailand, bermain 10 pemain bahkan 9 pemain justru kita tegang,” kata pria yang akrab dipanggil RD ini.
“Malam kemarin anak-anak mendapatkan pengalaman bagaimana mengatasi tekanan, pemain saya kurang berpengalaman merasakan atmosfer seperti ini, mudah-mudahan ini pelajaran berharga,” tambahnya.
RD juga menargetkan tim skuadnya tampil sebagai juara grup, namun pada laga kontra Malaysia nanti kemunginan RD akan merotasi para pemainnya guna menjaga kebugaran skuad inti karena laga kontra Malaysia akan digelar 17 November sedangkan semifinal akan dilaksanakan 19 November, jadi timnas U-23 hanya memiliki satu hari untuk beristirahat.
Read Post | komentar

Pembuktian Garuda Muda, Singkirkan Thailand

Timnas U-23 yang berlaga di ajang SEA Games 2011 sukses mengalahkan Thailand 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, (13/11).

Gol pertama Indonesia dicetak oleh Titus Bonai pada babak pertama. Kedua tim tampil memeragakan permainan cepat. Namun, malapateka menimpa Thailand. Tim besutan Prapol Pongpanich itu harus bermain sepeluh pemain setelah Theeraton Bunmathan mendaptkan akumulasi kartu kuning pada menit ke-13. Pemain bernomor punggung 15 tersebut diganjar kartu kuning kedua akibat menjatuhkan Andik Vermansyah saat melakukan penetrasi di sayap kanan. Indonesia yang unggul jumlah pemain semakin terlihat mendominasi permainan.

Meskipun demikian, Indonesia tidak dibiarkan leluasa bermain. Beberapa kali serangan yang dilancarkan Egi Melgiansyah dan kawan-kawan berhasil dipatahkan barisan pertahanan Thailand.

Namun para punggawa Garuda Muda tidak menyerah dengan menjaga intensitas serangannya. Akhirnya, perjuangan keras Indonesia membuahkan hasil berkat gol yang diciptakan Titus Bonai pada menit ke-33. Gol tersebut berawal dari umpan silang Hasim Kipuw setelah melakukan pentrasi di sektor kanan. Umpan tersebut langsung disambut Tibo dengan sundulan dan gol.

Gol tersebut membuat Indonesia semakin menggila. Dengan permainan cepat dan impan satu-dua, Indonesia terus melancarkan serangan ke jantung pertahanan Thailand. S

Pada awal babak kedua, meski Indonesia langsung menggebrak, justru Thailand yang berhasil memetik gol lewat tendangan pinalti, setelah Abdurrahman  mengganjal penyerang Gajah putih di kotak pinalti Indonesia. Kapten kesebelasan Thailand berhasil mengekskusi pinalti dengan mengecoh Kurnia Mega, 1-1.

Untungnya tidak lama kemudian, Patrice Wanggai berhasil membawa Indonesia kembali unggul 2-1 melalui sundulan setelah terjadi kemelut di depan gawang Thailand.
Adapun gol ketiga Indonesia dihasilkan pada masa injury time melalui Ferdinand Sinaga yang memanfaatkan umpan cantik Wanggai, skor 3-1 ini bertahan hingga laga usai.
Read Post | komentar
 
© Copyright Sarestu.Sport 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Sarah Restu Fauziah | Published by Borneo Templates and Theme4all